BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menurunkan AKI di Jawa Tengah, upaya kesehatan pada ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat. Balita sebagai generasi penerus bangsa perlu mendapat perhatian serius, yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas.
Secara Nasional, rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu angka kematian ibu, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani masalah ini. Persoalan kematian yang terjadi lantaran indikasi yang lazim muncul, yaitu perdarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang-kejang, aborsi, dan infeksi. Namun, ternyata masih ada faktor lain yang juga cukup penting misalnya: pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat, politik, dan kebijakan juga berpengaruh.
Program pemerintah dalam penurunan AKI dan AKB sudah ada namun pelaksanaan belum optimal. Pelibatan profesi kesehatan dalam kontribusi penurunan AKI & AKB telah dilakukan. Dalam perkembangan pola pikir sekarang bahwa adanya keterlibatan institusi pendidikan dengan mengintegrasikan dalam program pendidikan, disamping upaya pemberdayaan masyarakat yang selama ini sudah dilaksanakan namun belum bersinergi dengan pendidikan dianggap perlu. Institusi di Jawa Tengah yang jumlahnya cukup besar dari setingkat Diploma (D3), Sarjana (S1) dengan jumlah institusi pendidikan 102 tersebar di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah (Buku Saku Kesehatan, 2014).
Uraian tersebut didukung dengan adanya kebijakan bidang kesehatan di Provinsi Jawa Tengah melalui program One Student One Client (OSOC) yang berdasarkan surat edaran akan dilaksanakan di 10 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Dimana kegiatan tersebut bahwa setiap mahasiswa menjadi pendamping satu klien, dimana klien adalah ibu hamil yang akan diikuti pada masa kehamilannya, bersalin, dan masa nifas. Proses ini memungkinkan mahasiswa sebagai pendamping memberikan pelayanan promotif dan preventif secara menyeluruh (holistic care) dan mahasiswa kesehatan dapat juga memotivasi klien melalui hubungan berkelanjutan (ongoing partnership) dalam peningkatan pemahaman, dukungan, kepercayaan, dan deteksi dini kesehatan ibu sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penurunan AKI dan AKB.
Terkait dengan hal tersebut Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap bersedia dan berupaya mengadakan kerjasama lintas sektor dengan petugas kesehatan lain dalam melakukan upaya pembinaan secara komprehensif melalui program OSOC.
B. TUJUAN
Melalui model Pelayanan Maternitas “One Student One Client”, diharapkan:
C. MANFAAT
About the author